Rabu, 25 April 2012

Peri Bonie

Penting kah sebuah nama pena ? aku menjawab penting bagiku. Aku membutuhkan sosok baru dalam kehidupanku, aku tak ingin membawa diriku yang lama dan usang masuk ke dalam dunia baruku. Sosok lama itu harus aku tinggalkan agar bisa mendapatkan spirit yang berbeda. Aku butuh "merk dagang" yang bisa mewakili dunia baruku, karena ada harapan baru, doa- doa baru, dan semangat serta orientasi baru di dalamnya.
Peri Bonie.....
Peri merupakan nama putri sulungku Permata Putri Zhafirah
Bonie merupakan panggilan kesayangan Aisyah Maulidha yang terdengar lucu di telingaku.
This my new brand yang akan menjadi my brand new, forget about MJ karena roh yang mengalir di setiap tulisanku adalah milik Peri Bonie ....

Minggu, 15 April 2012

Blogku Sayang Apa Kabar ?

          Andai saja "rumahku" yang ini benar-benar berwujud rumah saat kutengok sekarang pastinya sudah sangat berdebu dan berjelaga. Lama tak mengunjungi dan menulis sesuatu disini dan saat ini jemariku memang sangat kaku menghentak-hentak di atas keyboard leptop hitam milikku satu-satunya. Tak ada hal spesial yang ingin kutulis dan kubagi. Aku hanya merasa aku saat ini seperti sedang terbangun dari mimpi buruk dan mendadak rindu pada blog kesayanganku ini. Yaa sebuah mimpi buruk yang real terjadi dalam kehidupanku. Tak ingin ku bagi mimpi buruk apa tapi memang sangat membuatku terpuruk bahkan percaya atau tidak sejenak aku kehilangan hasrat menulisku. Aku benci menulis dan lama tak menyentuh leptopku sendiri. Aku hanya bisa membuat beberapa kalimat pendek untuk status fb ku yang mengundang banyak tanya sahabat-sahabatku di sana.
          Inilah hidup,kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi besok. Perjalanan ini pun aku tak tahu akan berakhir seperti apa. Aku malah sempat mempertanyakan ini nasib atau takdir kah ? tapi tak ada gunanya mempertanyakan itu yang terpenting adalah bagamana menghadapinya,menjalaninya dan berjuang melanjutkan hidup. Tapi satu hal yang tak padam dalam hatiku setelah kejatuhan totalku yaa meski wujudnya hanya pendar temaram, aku masih ingin jadi penulis... keinginan yang temaram itu masih menyala. Aku ingin menuliskan semua yang terjadi dan berbagi agar orang yang membacanya bisa mengambil hikmahnya tapi kapan hal itu terwujud aku belum tahu. Jujur langkahku masih pincang, aku masih terseok-seok berjalan di realita baru kehidupanku jadi belum terpikir kapan harus serius menuliskan apa yang ingin ku bagi dengan dunia.
          Suatu hari... yaa suatu hari nanti aku pasti hidup normal lagi, aku akan punya hasrat menulis seperti dulu lagi dan harus lebih menyala kelak. Aku akan hidup lebih baik dan lebih bahagia lagi nanti. Doakan saja aku agar berhasil melalui ini dan bisa mewujudkan mimpiku yang tertunda....